Senin, 26 Oktober 2015

keistimewaan wanita

Bissmillah... SahabatAkhbar Islam, Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau: “… seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga roviko.mhs.narotama.ac.idyang ada dikepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu). 
Jujur saja, Saya benci kalo ada orang yang bilang wanita, cewek, akhwat, lady, nona, mba, miss, ses, uni, teteh atau apapun bahasa untuk menyebut makhluk lembut yang satu itu dengan sebutan gak modern, gak stylist, gak feminimm, terbelakang, puritan atau kampungan karena masih berpegang teguh dengan Syariat Islam bahkan beberapa mereka mengatakan syariat Islam menyebutnya dengan doktrin yang mengekang, aturan rigid dan gak kontekstual dan lain-lain.
Salah satunya adalah Kaum Feminis yang bilang susah jadi Wanita ISLAM, lihat saja peraturan dibawah ini : 
  1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.
  1. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
  1. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
  1. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
  1. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
  1. Wanita wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat kepada isterinya.
  1. talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
  1. Wanita kurang dalam beribadat karena masalah haid dan nifas yg tidak ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak pernah putus asa berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)? 
Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? 
Itulah bandingannya dengan seorang wanita. Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita? 
Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak. 
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid. 
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. 
Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. 
Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana mana pintu Syurga yg disukainya cukup dengan 4 syarat saja: Sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya. 
Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata. 
Masya ALLAH... demikian sayangnya ALLAH pada wanita... Keraguan mana lagi yang kamu tidak terima atas kebijakan Allah terhadap Wanita Islam??? 

Minggu, 18 Oktober 2015

pendidikan profetik
Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi (Kuntowijoyo). Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Secara definitif, pendidikan profetik dapat dipahami sebagai seperangkat teori yang tidak hanya mendeskripsikan dan mentransformasikan gejala sosial, dan tidak pula hanya mengubah suatu hal demi perubahan, namun lebih dari itu, diharapkan dapat mengarahkan perubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik.
Secara normatif-konseptual, paradigma profetik versi Kuntowijoyo (alm) didasarkan pada Surat Ali-Imran ayat 110 yang artinya: “Engkau adalah ummat terbaik yang diturunkan/dilahirkan di tengah-tengah manusia untuk menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran dan beriman kepada Allah”.
Terdapat tiga pilar utama dalam ilmu sosial profetik yaitu; amar ma’ruf (humanisasi) mengandung pengertian memanusiakan manusia. nahi munkar (liberasi) mengandung pengertian pembebasan. dan tu’minuna bilah (transendensi), dimensi keimanan manusia.
Pendidikan Berparadigma Profetik
Wacana pendidikan profetik sebenarnya telah lama berkembang baik di kalangan akademisi ataupun non akademisi. Wacana ini muncul dilatarbelakangi oleh keprihatinan berbagai pihak melihat kondisi pendidikan Indonesia yang semakin lama tidak memiliki identitasnya lagi. Selain itu, juga menyikapi out put dari sistem pendidikan yang belum mampu berkontribusi bagi perbaikan negeri muslim ini.
Ditengah geliat berbagai konsep pendidikan yang muncul saat ini, pendidikan profetik menjadi suatu alternatif bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan profetik menjadi sebuah solusi atas buruknya hasil pendidikan Indonesia yang hingga saat ini masih condong memihak pada kapitalisme. Bagaimana pendidikan profetik mampu memberikan solusi tersebut?
Maka dalam sisi pendidikan, 3 hal dasar utama tersebut menjadi paradigma dalam mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia. Pengembangan tersebut hingga pada dataran penyelenggaraan pendidikan di kelas. Selain itu, pendidikan profetik juga sekaligus menghadirkan paradigma pendidikan baru yang mampu melahirkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat pinggiran, menumbuhkan pendidikan yang berjati diri keindonesiaan dan beriringan dengan kontekstual kehidupan masyarakat. 
Kuntowijoyo menjelaskan dengan humanisasi, Islam menekankan pentingnya memanusiakan dalam proses perubahan. Sedangkan dengan liberasi, Islam mendorong gerakan pembebasan terhadap segala bentuk determinasi kultural dan struktural seperti kemiskinan, kebodohan. Dan dengan transendensi, perubahan dicoba diberi sentuhan yang lebih maknawi, yaitu perubahan yang tetap berada dalam bingkai kemanusian dan ketuhanan. Maka didalam pendidikan profetik, pendidikan tidak hanya dilakukan untuk mengejar standar kompetensi dan tujuan didalam kurikulum saja. Siswa dalam setiap sesi mata pelajaran harus diajak berdialog, berdiskusi dan mengkontekskan apa yang sedang dibahas dalam mata pelajaran tersebut dengan realitas sosial yang sedang terjadi. Sehingga siswa memiliki wawasan dan pengetahuan akan kondisi masyarakat dan lingkungan tempat ia berada selama ini. 
Melalui penerapan pendidikan profetik out put yang diharapkan, yaitu mencetak generasi-generasi muda Islam yang memiliki dan memahami jati dirinya sebagai Muslim. Kemudian siswa diarahkan dan diajak berdiskusi, berdialog dan berfikir tentang realitas sosial, hingga ia mampu memiliki sence of belonging akan masalah sosial yang muncul. Maka dengan keberislamannya ia pun sadar bahwa Islam yang ia pilih merupakan sebuah petunjuk, arahan dan solusi akan masalah sosial yang ia hadapi di lapangan. 
Munculnya generasi-generasi tersebut seharusnya menjadi target besar umat Islam saat ini. Karena pendidikan Islam tidak lagi dalam posisi sekedar mengekor, mengikuti atau memenuhi kebutuhan zaman ini. Akan tetapi pendidikan Islam harus mampu menciptakan mainstream dan tren mode agar bagaimana pendidikan itu berjalan. Maka pendidikan profetik merupakan salah satu solusi dalam merekontruksi bagi pendidikan Indonesia saat ini yang sedang kehilangan arah dan tidak memiliki jati diri keindonesiannya.

    Jumat, 16 Oktober 2015

    Tantangan Pembangunan Nasional

    1. Capaian laju pertumbuhan ekonomi 6% selama periode 2004-2008 belum cukup untuk mewujudkan tujuan masyarakat yang sejahtera. Untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, pembangunan memerlukan percepatan pertumbuhan ekonomi di atas 6,5% per tahun dalam lima tahun mendatang.
    2. Percepatan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan adalah pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan sebanyak mungkin penduduk Indonesia (inclusive growth). Hal ini untuk mempercepat penurunan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan serta memperkuat kapasitas keluarga Indonesia dalam menghadapi berbagai goncangan.
    3. Untuk mengurangi kesenjangan antar daerah, pertumbuhan ekonomi harus tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah-daerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Pertumbuhan di seluruh wilayah perlu memperhatikan keterkaitan terhadap perilaku dan sumber daya lokal sehingga masyarakat lebih banyak berperan di dalamnya dan ikut menikmati hasil pertumbuhan, sekaligus nilai tambah yang dinikmati di daerah-daerah.
    4. Untuk mengurangi kesenjangan antar pelaku usaha, pertumbuhan ekonomi yang tercipta harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya dan lebih merata ke sektor-sektor pembangunan yang banyak menyediakan lapangan kerja dalam jumlah besar. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan juga dapat tumbuh dan berkembang secara sehat agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing yang lebih baik, serta membekali dan menyiapkan para pekerja untuk memasuki pasar kerja.
    5. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh merusak lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak berkelanjutan. Kerusakan lingkungan hidup mengakibatkan biaya hidup meningkat yang pada gilirannya menurunkan kualitas hidup.
    6. Percepatan pertumbuhan ekonomi jelas membutuhkan tambahan kuantitas dan peningkatan kualitas infrastruktur. Walaupun pengeluaran dalam bidang infrastruktur telah ditingkatkan, kesenjangan infrastruktur masih terasa baik di tingkat nasional maupun antar daerah. Karena itu, pembangunan infrastruktur dasar harus menjadi prioritas pembangunan.
    7. Sumber pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus berasal dari peningkatan produktivitas. peningkatan produktivitas sangat ditentukan oleh peningkatan kualitas SDM terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik dilihat dari status golongan, pendapatan, gender, maupun antar daerah. Hanya dengan intervensi pemerintah, kesenjangan kualitas SDM dapat teratasi.
    8. Keberhasilan proses pembangunan ekonomi tergantung pada kualitas birokrasi. Ekonomi biaya tinggi yang terjadi hingga dewasa ini tidak terlepas dari rendahnya kualitas birokrasi. Oleh karena itu, keberhasilan reformasi birokrasi merupakan kunci utama yang membawa Indonesia dalam kancah persaingan di pasar global dan meningkatkan daya saing nasional.
    9. Konsolidasi demokrasi harus terus diperkuat, salah satunya desentralisasi. Pemantaban proses desentralisasi melalui penguatan sinergi pusat-daerah merupakan agenda penting dalam rangka memperoleh manfaat yang optimal dari integrasi dengan ekonomi global. Salah satu langkah strategis adalah peningkatan kapasitas pemerintah daerah.
    10. Hukum harus menjadi panglima, penegak hukum secara konsisten termasuk pemberantasan korupsi, dapat memberikan rasa aman, adil dan kepastian berusaha. Namun, saat ini fungsi hukum untuk menuntun perilaku berkehidupan Bangsa Indonesia sehari-hari masih harus banyak diperbaiki

    Kamis, 15 Oktober 2015

    sekedar pengingat

    Bismillah.....

    Jangan berharap kepada manusia, karena engkau kan kecewa.
    Berharaplah kepada Allah.. Niscaya engkau tidak akan kecewa.
    Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir kemudian meminta kepada Allah.
    Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat karena tak tau kapan ajalmu kan menjemput sehingga kematianmu menjadi su'ul khotimah.
    Hidupmu didunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akhirat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik baik bekal adalah taqwa.



    💰 infakkanlah hartamu, karena simpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.
    🚶 jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan
    ⏰ aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tangga, kapan engkau membaca al Quran, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.
     orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam keadaan sehat.
    ✅ sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit..... Manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.
    👌 sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak masa sehatmu.
    Coba ingatlah berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun?.... Bandingkan dengan masa sehatmu. .
    Bersyukurlah !!!

    ketetapan Allah


    Allah mentakdirkan UMUR, Tapi tak tau kapan kita MATI?Allah mentakdirkan JODOH, tapi tak tau siapa DIA?Allah mentakdirkan REJEKI, tapi tak tau berapa, dimana dan lewat mana MENDAPATKANNYA?Allah mentakdirkan NASIB, tapi tak tau kapan SIAL dan kapan BERUNTUNG?
    Allah mentakdirkan manusia tidak hanya dengan TANDA SERU atau HARGA MTI, tetapi menyisakan TANDA TANYA.
    artinya, dalam TAKDIR, manusia diberi peluang besar untuk MENCARI, BERUSAHA dan BERKARYA.Itu 👍👍